#PrayForGaza
Kabar duka kembali datang dari saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Ribuan orang telah meninggal dunia akibat perang Israel-Hamas Palestina. Dilansir dari AP News hingga Senin 16 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebutkan 2.670 warga Palestina meninggal dunia, di antaranya adalah anak-anak, wanita, dan orangtua. Sementara sekitar 9.600 orang mengalami luka-luka akibat serangan balasan Israel terhadap militan Hamas yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.
Dikutip dari Tirto, bombardir dan pengepungan yang dilakukan Israel ke Gaza semakin gencar, yang mengakibatkan wilayah di Palestina itu tidak mendapatkan aliran listrik sama sekali. Sejumlah rumah sakit pun mengalami kesulitan, terutama bahan bakar untuk generator. Sehingga banyak jenazah warga Palestina yang masih tersimpan di truk es krim, karena khawatir terhadap resiko jika dipindahkan ke rumah sakit serta tidak adanya tempat pemakaman yang memadai. Lebih dari itu, bom kiriman Israel pun telah menghancurkan rumah sakit di Gaza dan menewaskan 500 orang di dalamnya. Dan salah satu rumah sakit yang terkena gempuran Israel adalah rumah sakit Indonesia di Gaza.
Kehancuran dan reruntuhan bangunan di Jalur Gaza yang digempur Israel yang membalas serangan Hamas. (Foto: AP Photo/Fatima Shbair via Detik.com)
Sementara itu Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menyampaikan pesan penting mengenai situasi di Palestina dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, pada 10 Oktober 2023.
"Saya tidak akan bicara dengan kemarahan mengenai situasi hari ini, karena hari ini hanyalah pesan solidaritas dari duta besar Arab dan dari warga Indonesia hari ini, serta dari anggota parlemen yang datang pagi ini dan juga dari duta besar Iran, semuanya memberikan pesan dukungan bagi Palestina," ujarnya, dikutip NU Online.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun. (Foto: NU Online)
Al-Shun menegaskan bahwa meskipun situasinya sulit, mereka percaya bahwa warga Palestina harus terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan menjadi negara yang merdeka seperti negara-negara lainnya.
Ia pun menyoroti situasi saat ini di Gaza, di mana semua yang berada di Gaza adalah warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. "Bangunan-bangunan dihancurkan bahkan saat orang-orang masih berada di dalamnya. Semuanya adalah warga sipil, anak-anak, perempuan, dan orang tua, dan mereka merusak bangunan saat orang-orang berada di dalamnya," imbuhnya.
Al-Shun menegaskan bahwa hal tersebut menunjukkan pihak Israel mengabaikan regulasi dan aturan internasional serta aspek kemanusiaan. Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengundang semua pihak untuk terus mendiskusikan isu Palestina bersama-sama, mengingat bahwa ini bukan hanya masalah diplomasi tetapi juga perasaan yang mendalam bagi banyak orang, termasuk Indonesia yang telah berjuang keras mendukung Palestina.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan keprihatinan atas konflik Israel-Palestina dan menyerukan dihentikannya kekerasan di dua wilayah tersebut. Eskalasi konflik itu kian meningkat di jalur Gaza. Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.
Seruan Gus Yahya tersebut terkait dengan ratusan korban warga sipil yang tewas imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak. "Saya menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik di Jalur Gaza dan menyerukan agar konflik dan kekerasan segera dihentikan dengan segala daya upaya," ujar Gus Yahya, 9 Oktober 2023.
Gus Yahya yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.
"Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih decisive (menentukan) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada," jelas Gus Yahya.
Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak. "Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut," tegasnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)
Untuk diketahui, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai sebuah organisasi masyarakat Islam, sejak tahun 1937 berjuang untuk kemerdekaan bangsa Filistin, pascapendudukan Israel—tepatnya dua dekade setelah terjadi Deklarasi Balfour (1918) yang membuat orang-orang Yahudi sedunia ke tanah harapan atau tanah perjanjian, yang pada waktu itu sudah ditinggali bangsa Filistin (sumber: Tirto.id).
Pada Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten (tahun 1938), NU kembali menegaskan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka.
Saat itu, NU menginstruksikan seluruh Nahdliyin untuk mengumpulkan sumbangan dana bagi yatim dan janda duafa di Palestina. Surat instruksi itu dimuat di Berita Nahdlatoel Oelama No.1 Tahun ke-8, Edisi 8 Ramadhan 1357 H atau 1 November 1938.
Hari ini, mari kita kembali bangun dan kuatkan solidaritas sebagai bangsa Indonesia, untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina yang menjadi korban atas konflik dengan Militer Israel.
Adapun dalam konteks bantuan saat ini, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa akan ada akses bantuan makanan, listrik, dan pasokan air di seluruh Palestina. Namun ia belum menjawab pertanyaan mengenai jenis bantuan yang diharapkan dari Indonesia, dan menyatakan bahwa akan membahas hal tersebut lebih lanjut pada konferensi pers selanjutnya.
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk menyatukan solidaritas kemanusiaan dan membantu warga yang menjadi korban konflik di Gaza.
Kerusakan di Gaza akibat serangan udara Militer Israel. (Foto: Reuters via Detik.com)
“Banyak saudara-saudara kita warga sipil Palestina, yang di antaranya adalah anak-anak, orang tua, dan perempuan menjadi korban dari konflik ini. Kita akan segera mengirimkan bantuan untuk mereka, dan fokus kita saat ini agar dapat langsung menyalurkan bantuan ke Gaza,” ucap Habib Ali Hasan di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, pada 10 Oktober 2023.
“Mari satukan solidaritas kemanusiaan dan bantu warga Palestina!” Seru Habib Ali Hasan.
Mari bersama terus teguhkan pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa Palestina adalah bangsa yang berdaulat; mari kita kirimkan doa, Qunut Nazilah atau Hizib Nashar, serta bantuan donasi sebagai bentuk solidaritas kita untuk bangsa Palestina.
Solidaritas saudara semua bisa disalurkan melalui NU Care-LAZISNU, melalui halaman penggalangan dana ini, dengan cara:
- Klik tombol "Donasi Sekarang"
- Masukkan nominal donasi
- Isi data diri
- Pilih metode pembayaran
- Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
- Dan dapatkan laporan via email